viernes, 25 de julio de 2014

Siapa Capres Yang Pro Buruh?


Peta pertarungan dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden, menyisakan dua kubu saja, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Melancarkan kritik terhadap salah satu kubu, tentu saja memberikan konsekuensi keberpihakan terhadap kubu yang lain. Untuk itu, membandingkan keduanya tentu saja membutuhkan analisa secara objektif dan terukur. Kita tidak sekedar mencari kelemahan diantara kedua kubu, tetapi mencoba memahami seberapa kuat komitmen keberpihakan terhadap buruh diantara keduanya. Setidaknya publik perlu mengerti dan mengetahui visi dan misi calon pemimpinya, sehingga pemilihan umum ini dapat berjalan dengan kualitas kecerdasan pemilih (khususnya bagi kaum buruh) yang memadai.
Setidaknya, calon presiden yang memiliki komitmen kuat terhadap kepentingan buruh, dapat diklasifikasi dalam beberapa indikator . Pertama, perlindungan hak normatif buruh, mulai dari perbaikan upah, kondisi kerja, hak cuti, kesehatan, hingga kebebasan berorganisasi. Kedua, jaminan masa depan buruh, yang mencakup penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing. Ketiga, mendorong regulasi perburuhan yang pro terhadap kepentingan buruh, baik Undang-Undang, PP, Kepmen dan peraturan lainnya. Dan Keempat, akses terhadap penentuan kebijakan publik, khususnya sektor perburuhan yang partisipatif. Kaum buruh harus mampu ditempatkan sebagai elemen dasar dalam setiap penentuan kebijakan Negara.

No hay comentarios.:

Publicar un comentario